SILAHKAN CARI APA YANG ANDA INGINKAN

Rabu, 15 Februari 2012

konsep keseimbangan asam basa


PATOFISIOLOGI
       Kaufman  Ce and Paper Solomon (1993), Review Pathophysiology Brown and Company Boston/Toronto.
       Buku Ajar Patofisiologi editor Kowalak-Welsh-Mayer.
DASAR-DASAR PATOFISIOLOGI
       Sub Topik terdiri dari :
  1. Homeostasis
  2. Mempertahankan Keseimbangan
  3. Penyakit dan Keadaan Sakit
  4. Fisiologi Sel
  5. Perubahan Patofisiologi
  6. Cedera Sel
  7. Degenerasi Sel
  8. Penuaan/kematian Sel
Ad.1. Apa itu Homeostasis?
Keterlibatan setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan keseimbangan internal yg dinamis dan terus menerus.
                Setiap kerusakan pada tingkat seluler dapat mempengaruhi keseluruhan tubuh.
                                        homeostasis terganggu
                                         terjadi keadaan sakit.
                               Patofisiologi adalah pertahanan
                            tubuh normal mengalami kegagalan           
Ad. 2. Mempertahankan keseimbangan
                Di otak ada 3 struktur yg mempthankan keseimbangan.
  • Medulla oblongata; sirkulasi, respirasi
  • Kelenjar hipofisis, mengatur kelenjar lain untk: pertumbuhan, maturasi & reproduksi
  • Formasio retikularis untuk mengontrol refleks vital(vaskuler & respirasi)
                Keseimbangan dipertahankan lewat mekanisme umpan balik. Yg terdiri dari 3 komponen:
           Sensor yg mendeteksi gangguan keseimbangan
       Pusat kontrol di SSP yg menerima sinyal dr sensor
       Efektor yg bekerja memulihkan keseimbangan
                Mekanisme umpan balik ada 2:
       Mekanisme umpan baik positif     Menjauhi sistem
       Mekanisme umpan balik negatif    Mendekati sistem
Ad.3. Penyakit dan keadaan Penyakit
       Penyakit terjadi ketika homeostasis tdk dapat dipertahankan
       Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tdk lagi berada dlm kondisi sehat yang “normal”
       Perjalanan & hasil akhir penyakit dipengaruhi faktor-faktor: genetik, perilaku, dan sikap bahkan persepsi seseorang tentang penyakitnya.
       Penyebab:
                Intrinsik , ekstrinsik. Penyebab penyakit yg tdk diketahui disebut idiopatik.
       Perkembangan:
                Proses perkembangan      Patogenesis
                Proses penyembuhan terdiri dari: self limiting, sembuh cepat dgn sedikit intervensi, sebagian menjadi kronis ( remisi & eksaserbasi ).
 
                 
                Biasanya penyakit terdeteksi ketika sudah timbul tanda dan gejala.
    Manifestasi penyakit dapat seperti:
                Hipofungsi, hiperfungsi, atau peningkatan fungsi mekanis
Stadium Penyakit
                Ada 3 stadium perkembangan penyakit
Std.1. meliputi: Pajanan atau cedera, masa latensi atau masa inkubasi dan masa prodormal.
Std.2. meliputi: fase akut, fase remisi, dan fase konvalesensi
Std.3. Recovery atau penyembuhan.

Ad. 4. Fisiologi Sel
       Merupakan komponen kehidupan yg plg kecil dari organisme
       Sel yg memiliki spesialisasi & fungsi yg sama tersusun menjadi jaringan seperti: epitel, jaringan ikat, jaringan saraf, & jar. Otot
       Selanjutnya jaringan akan membentuk organ  yang terintegrasi menjadi sistem tubuh
Komponen Sel
                Pd sel normal komponen terbesarnya adalah Sitoplasma, nucleus dan membran sel.
       Sitoplasma    menyerupai gel   organel
                Organel terdiri dari: mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, peroksisom, unsur-unsur sitoskeletal, sentrosom, mikrofilamen & mikrotubulus
       Nukleus    Pusat pengendalian sel, berperan dlm pertumbuhan sel, metabolisme dan reproduksi.
                Di antara nucleus satu dan lainnya ada jaringan yg disebut intranucleus. Jar. Intranukleus berfungsi mensintesis RNA    berfungsi mengontrol sintesis protein.
                Nucleus juga berfungsi menyimpan DNA   pembawa materi genetik & bertanggung jawab atas reproduksi atau pembelahan sel.
       Membran Sel
                Bersifat semipermiabel   membentuk batas eksternal sel, memisahkan sel yg satu dgn yg lainnya.Terdiri dari: lapisan ganda fosfolipid dgn molekul2 protein tertanam di dalamnya   sebagai reseptor, saluran ion atau pengangkut subtansi ttt.

       Pembelahan Sel = Replikasi sel
                2 cara Mitosis & miosis
                Mitosis pembelahan menghasilkan 2 sel anak. Pembelahan ini untuk menghasilkan pertumbuhan jaringan.
                Miosis pembelahan gametosit, masing2 gametosit mengandung separuh dari jumlah kromosom induknya.
       Fungsi Sel
                Gerakan , konduksi, absorpsi, sekresi, ekskresi, respirasi, reproduksi.

       Tipe Sel
                Sel epitel berfungsi: pendukung, proteksi, absorpsi, ekskresi & sekresi
                Sel jaringan ikat berfungsi: melindungi, memetabolisme, menyokong, mempertahankan suhu & elastisitas
                Sel saraf ada 2 tipe: neuron & neuroglia
                Neuron terdiri dari: badan sel, dendrit & akson
                Neuron berfungsi : menghasilkan impuls listrik, menghantar impuls listrik, memengaruhi neuron lain, sel otot dan sel kelenjar.
                Neuroglia berfungsi: memberi sokongan, nutrisi, proteksi terhadap neuron.

                Neuroglia  terdiri dari 4 tipe sel
                Oligodendroglia, memproduksi mielin di SSP
                Astrosit, menyediakan nutrien esensial bagi neuron
                Sel ependimal, produksi cairan serebrospinal
                Mikroglia, Mengkonsumsi & mencerna debris jar. Ketika saraf mengalami kerusakan
       Sel otot ada 3jenis: sel otot rangka, sel otot polos & sel otot jantung

       Ad. 5. Perubahan Patofisiologi
Adaptasi sel, dpt berfungsi dgn baik kendati terjadi perubahan atau ada stresor. Stres berkepanjangan dapat mencederai sel. Ketika sel terancam, sel bereaksi dgn salah satu dari dua cara:
                1. bergantung pada cadangan energi untuk mempertahankan fungsi
                2. Melakukan perubahan adaptif atau disfungsi seluler
                Jika cadangan energi cukup & tdk ada abnormalitas maka sel beradaptasi menjadi: atrofi, hipertrofi,hiperplasia, metaplasia & displasia.
Ad. 6. Cedera sel;
                 toksin, infeksi, cedera fisik, cedera defisit
Ad. 7. Degenerasi Sel;  
                kerusakan sel nonletal, umumnya pada sitoplasma,  pembengkakan seluler, infiltrasi lemak, atrofi, autofagositosis, perubahan pigmentasi, kalsifikasi, infiltrasi hialin, hipertrofi, displasia & hiperplasia
       Penuaan selnormal ; kehilangan struktur & fungsi





GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Apa itu Cairan?
                Berbagai elektrolit yg laut dalam air!!!
                Apa itu elektrolit?
                Elektrolit adalah ion pada unsur-unsur esensial, terutama (Na⁺), (Cl⁻), (O2), (H⁺), (HCO₃⁻), (Ca²⁺), (K⁺), (SO₄²⁻), dan (PO₄³⁻). Hanya unsur dalam bentuk ion yg dapat larut atau berikatan dgn unsur² lain.

Apa itu keseimbangan cairan?
                Keadaan dimana ginjal dapat mempertahankan keseimbangan kimiawi di seluruh tubuh dgn memproduksi & mengekskresi urine. Ginjal mengatur volume cairan, konsentrasi elektrolit & keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh; melakukan detoksifikasi & mengekskresi produk limbah; dan mengatur tekanan darah melalui pengaturan volume cairan.

Apa itu cairan intrasel?
                Cairan yang terdapat dalam setiap sel. Cairan intrasel mengandung ion-in kalium, magnesium, dan fosfat dlm jumlah yg besar

Apa itu cairan ekstrasel?
                Cairan dalam ruang di luar sel. Cairan ekstrasel terdiri dari plasma darah & cairan interstisial ( cairan antarsel dalam jaringan).
                Cairan ekstrasel mengandung ion natrium, klorida, dan bikarbonat dlm jumlah besar ditambah nutrien seperti oksigen, glukosa, asam lemak dan asam amino. Cairan ekstrasel juga mengandung CO₂

Bagaimana terjadinya pertukaran cairan?
                Ada 2 pergerakan utama cairan dalam tubuh yaitu:
  1. Pergerakan cairan dari dlm pembuluh darah ke dalam cairan interstisial dan
  2. Pergerakan cairan ke dalam pembuluh darah
                Pergerakan yang pertama dikerjakan oleh:
  1. Tekanan hidrostatik darah
Tekanan osmotik cairan jaringan

Pergerakan yang kedua dikerjakan oleh:
  1. Tekanan onkotik plama protein. Protein menarik cairan ke daerah yg konsentrasinya lebih tinggi.
  2. Tekanan hidrostatik interstisial ( tekanan kedalam melawan dinding kapiler)

Keseimbangan Asam Basa
       Pengaturan cairan ekstrasel melibatkan ratio asam  terhadap basa, secara klinis diukur dgn pH.
       Dalam suasana fisiologi semua ion bermuatan posif adalah asam dan semua ion bermuatan negatif adalah basa
       Untuk mengatur keseimbangan asam basa ginjal mengekskresikan ion-ion hidrogen(asam), mengabsorpsi kembali natrium serta bikarbonat, mengasamkan garam fosfat & memproduksi ion-ion amonium. Pekerjaan ini akan menjaga darah berada dalam pH normal 7,35 hingga 7,45 
       Batas-batas nilai pH yang penting
                kurang dari 6,8= kehidupan tdk mungkin bertahan
                kurang dari 7,2= fungsi sel mengalami gangguan serius
                kurang dari 7,35= asidosis
                7,35 hingga7,45= normal
                lebih dari 7,45 = alkalosis
                lebih dari 7,55= fungsi sel mengalami gangguan serius
                Lebih dari 7,8= kehidupan tdk mungkin bertahan

PERUBAHAN PATOFISIOLOGIS PADA KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
       Kapan ketidakseimbangan cairan terjadi?
                Ketika mekanisme regulasi tidak dapat mengimbangi asupan & haluaran yg abnormal pada setiap                  tingkatan, dari sel hingga organisme.
       Ketidakseimbangan cairan meliputi: edema, perubahan isotonik, perubahan hipertonik, perubahan hipotonik & ketidakseimbangan elektrolit

Apa itu edema? Peningkatan volume cairan interstisial. 
        Apa itu Tonisitas? Tonisitas menunjukkan konsentrasi relatif elektrolit pada kedua sisi membran                       semipermiabel (dinding sel atau dinding kapiler)
                Perubahan isotonik     Sel tidak menggelembung atau mengeriput karena tdk terjadi osmosis. Perubahan ini terjadi ketika cairan intrasel & ekstrasel memiliki tekanan osmotik yg sama, meskipun terjadi perubahan dramatis pada volume total cairan tubuh. Contoh: kehilangan darah krn trauma tusuk atau peningkatan volume krn pemberian larutan normal saline dlm jumlah berlebihan
       Perubahan hipertonik    ketika cairan ekstrasel lebih pekat daripada cairan intrasel. Terjadi bila pasien mendapat larutan infus saline hipertonik, terjadi dehidrasi berat atau penyakit renal yg menyebabkan retensi Na.
       Perubahan hipotonik     ketika cairan ekstrasel menjadi hipotonik. Tekanan osmotik memaksa cairan ekstrasel masuk kedalam sel.
Perubahan Pada Keseimbangan Elektrolit
       Elektrolit utama dlm tubuh manusia adalah kation (Na,K,Ca,Mg) dan Anion (Cl, pospat, bikarbonat). Elektrolit apapun yg jumlahnya terlalu banyak atau terlalu sedikit akan mempengaruhi sebagian besar sistem tubuh.
       Natrium & Kalium
                Peran fisiologis Na:
-          Mempertahankan tonisitas cairan ekstrasel
-          Mengatur keseimbangan asam basa
-          Memfasilitasi hantaran saraf & fungsi neuromuskuler
-          Memfasilitasi sekresi kelenjar
-          Mempertahankan keseimbangan air
                Peran fisiologis K:
-          Mempertahankan kenetralan elektrik sel
-          Memfasilitasi kontraksi otot jantung & hantaran elektrik
-          Memfasilitasi transmisi neuromuskuler impuls saraf
-          Mempertahankan keseimbangan asam basa.
       Klorida (anion ekstrasel)
                Fungsi Fisiologis:
-          Mempertahankan keseimbangan asam basa & air
-          Memengaruhi tonisitas cairan ekstrasel
-          Memfasilitasi pertukaran O₂ &CO₂ dlm sel darah merah
-          Membantu mengaktifkan enzim amilase salivarius yg memicu proses pencernaan
       Kalsium
                Fungsi Fisiologis:
-              Permiabilitas sel, pembentukan tulang & gigi,
pembekuan darah, transmisi impuls saraf & kontraksi otot normal.
       Magnesium
                Fungsi fisiologis:
-              Meningkatkan komunikasi neuromuskuler; menstimulasi sekresi hormon parathyroid yg mengatur kadar Ca intrasel; mengaktivasi enzim untuk metabolisme KH & protein; memfasilitasi metabolisme sel; memfasilitasi transportasi Na, K, Ca melalui membran sel; memfasilitasi transpor protein
       Fosfat
                Fungsi fisiologis:
-          Metabolisme sel; regulasi neuromuskuler & fungsi hematologi. Kadar Fosfat berbanding terbalik dgn kadar Ca.
       Efek Ketidakseimbangan Elektrolit
-              Gejala neurologis multipel; disorientasi, konfulsi, depresi total SSP
-              Terlalu banyak Na: kram abdomen, nausea, diare.
-          Terlalu banyak K: ileus paralitik
-           Terlalu banyak Mg: nausea, vomitus, diare
       Terlalu banyak K: nausea, vomitus dan konstipasi.
       Implikasi Cairan & Elektrolit Pada tekanan darah
TD                     Status cairan & elektrolit
-          Normal         stabilitas hemodinamik
                          ketdkstabilan hemodinamik awal
-          Hipo              Devisit Vol cairan, gangguan keseim
                          bangan (K,Ca, Mg &asidosis)
-              Hiper            Kelebihan Vol. cairan, hipernatremia            

Gangguan Keseimbangan cairan & elektrolit
       Keseimbangan cairan & elekrolit sangat esensial bagi kesehatan.
       Keadaan seperti: sakit, cedera, penggunaan obat-obatan, pembedahan & terapi dpt mengganggu keseimbangan cairan & elektrolit pasien.
                HIPOVOLEMIA     defisit volume cairan ekstrasel merupakan kehilangan cairan tubuh yg isotonik, yaitu kehilangan Na & K terjadi dalam jumlah yg relatif sama.
       Penyebab hipovolemi: kehilangan cairan berlebihan, penurunan asupan cairan, perpindahan cairan keruang ke 3 atau kombinasi ketiganya.
       Penyebab kehilangan cairan meliputi: perdarahan, perspirasi berlebihan, gagal ginjal disertai poliuri, pembedahan abdomen, vomitus atau diare, drainase nasogastrik, diabetes melitus disertai poliuri atau diabetes insipidus, fistula demam dll
       Patofisiologi penting: penurunan aliran darah ginjal memicu sistem renin-angiotensin untuk meningkatkan reabsorpsi natrium & air.
       Hipovolemi juga memicu rasa haus dgn melepaskan lebih banyak hormon antidiuretik & memproduksi lebih banyak aldosteron.
       Urutan kejadian syok hipovolemik sbb:
-          Penurunan vol cairan intravaskuler
-          Penurunan aliran balik vena
-          Mengurangi preload & isi sekuncup
-          Penurunan curah jantung
-          Penurunan tekanan arteri rata-rata
-          Gangguan perfusi jaringan
-          Penurunan pengangkutan O₂ & nutrien ke dlm sel
-          Gagal organ berbagai sistem
       Tanda & Gejala Hipovolemia
-          Hipotensi ortostatik
-          Takhikardi
-          Rasa haus
-          Pengempisan vena-vena di leher
-          Bola mata cekung
-          Membran mukosa kering
-          Penurunan turgor kulit
-          Penurunan berat badan yang cepat
       Komplikasi
-          Syok
-          Gagal ginjal Akut
-          Kematian
       Diagnosis
-          Peningkatan BUN (ureum)
-          Kenaikan kadar kreatinin serum
-          Peningkatan protein serum, Hb & Ht
-          Kenaikan kadar glukosa darah
-          Kenaikan osmolalitas serum
Pemeriksaan elektrolit serum & analisis gas drh
       Bila penyakit renal tdk ada maka hasil pemeriksaan urinalisis yg khas meliputi:
-          BJ urine> 1,030
-          Peningkatan osmolalitas urine
-          Kadar Na urine kurang dari 50mEq/L
       Penanganan
-          Pemberian cairan peroral
-          Pemberian cairan parenteral
-          Resusitasi cairan dgn pemberian infus
-          Trasfusi darah atau produk darah
-          Pemberian obat anti diare
-          Pemberian obat antiemetik
-          Pemberian dopamin atau norepineprin, jika gejala hipovolemi tetap ada sesudah terapi cairan
-          Terapi oksigen
-          Autotransfusi untuk sebagian pasien yg trauma
HIPERVOLEMIA
       Pertambahan volume cairan ekstrasel, dapat melibatkan ruang interstisial dan intravaskuler
       Terjadi krn natrium & air yg berlebihan tertahan dlm tubuh dgn perbandingan ± sama
Penyebab:
-          Gagal jantung, sirosis hepatis, sindrom nefrotik, terapi kortikosteroid, asupan protein yg rendah, gagal ginjal.
-          Pemberian cairan parenteral disertai larutan normal saline atau RL; pemberian plasma atau darah; asupan air, NaCl atau garam2 lain dr makanan 
-          Perpindahan cairan ke dlm kompartemen cairan ekstrasel yg mengikuti: remobilisasi cairan sesudah penanganan luka bakar; pemberian cairan hipertonik seperti manitol; pemberian cairan koloid onkotik seperti albumin.
                Patofisiologi:
-              Peningkatan volume cairan ekstrasel menyebabkan rangkaian sbb: kelebihan muatan sirkulasi; peningkatan kontraktilitas jantung & tekanan arteri rata2; peningkatan tekanan hidrostatik kapiler; perpindahan cairan ke dalam ruang interstisial; udema.
TANDA DAN GEJALA
       Penapasan cepat; dispneu; ronchi basah; denyut nadi yg cepat & memantul; hipertensi; distensi vena-vena dileher; kulit lembab; kenaikan berat badan yg akut; edema; bunyi gallop S₃
       Komplikasi; kerusakan kulit, edema paru akut
       Diagnosis; penurunan kadar K & ureumserum; penurunan Ht; kadar Na normal; ekskresi Na di urine rendah; peningkatan nilai-nilai hemodinaka( p arteri pulmonalis & p vena sentralis). 
       Penanganan; pembatasan asupan Na & air; pemberian obat yg mengurangi preload seperti: morfin, furosemid, nitrogliserin & obat yg mengurangi afterload seperti: hidralazin, kaptopril untuk mengatasi udema.
       Tindakan pendukung: pemberian oksigen, tirah baring.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar